Meinawati Prastutiningsih
Kemarin (17  Maret 2011), salah satu fan page yang aku “like” di FB (I’m a Muslim & I’m Proud), memposting satu topik “Sleep Routine” yang waktu membacanya bikin aku tertegun… Topik tersebut membahas masalah tidur ditinjau dari sudut pandang islami penulisnya (lengkapnya disini).  Selama ini aku,  mungkin juga banyak rekan-rekan lain, menganggap tidur adalah masalah yang biasa.  Kalau ngantuk ya berangkat tidur… Kalo kantuk belum datang, ya lakukan sesuatu sampai kantuk datang.  Tapi dalam bahasan topik itu, aku memperoleh sesuatu yang baru… Jadi, aku memutuskan untuk menyarikan topik yang menarik ini dan memunggahnya di blogku…

Bila Anda bangun awal di pagi hari, lalu segera memulai aktivitas, Anda akan tau bahwa sulit untuk melakukan rutinitas ini secara konsisten setiap hari.  Dan kalau Anda melihat lebih jauh alasan ketidak-konsistenan ini, Anda akan menyadari bahwa hal ini disebabkan kesulitan untuk tidur teratur.  Satu hari Anda tidur nyenyak, sehingga dapat bangun pagi awal dan bekerja.  Tapi mungkin di hari yang lain tidur Anda tidak nyenyak dan akan sulit untuk bangun di awal waktu.
Tidur, seperti aktivitas lain yang dilakukan manusia, dapat dioptimalkan dengan perencanaan yang baik di awal dan membuatnya sebagai suatu rutinitas setiap malam.  Mungkin Anda akan berpikir “Hey..aku bisa langsung jatuh tertidur begitu saja” .  Well, mungkin itu adalah salah satu cara, tapi ini adalah rutinitas yang berbeda.  Cobalah ini dan katakan bila tidur tidak menjadi satu pengalaman yang berbeda dengan rutinitas ini.
Langkah rutinitas tidur ini harus Anda persiapkan minimal 90 menit SEBELUM Anda benar-benar tidur. Dan waktu tersebut akan terbagi dalam 3 bagian :
1.     Sepertiga waktu untuk Allah SWT
2.     sepertiga waktu untuk diri Anda sendiri
3.     Sepertiga wakktu untuk tidur Anda.

1.  Sepertiga waktu untuk Allah SWT
     Mulai dengan berwudhu, menggosok gigi, mengenakan pakaian yang baik, parfum (bila perlu), dan lakukan sholat tahajud dan witir. (Note : bila Anda lebih suka melakukan sholat ini sebelum fajar, Anda bebas melakukannya.  Tapi bila Anda tidak yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir, maka akan lebih baik bila Anda melakukan sholat tahajud dan witir SEBELUM tidur).
Ini adalah saat yang menenangkan, setelah seharian melalui hari yang berat.  Lakukan hal ini beberapa malam, dan Anda tidak akan absent melakukannya lagi.

2.  Sepertiga waktu untuk diri Anda sendiri
     Waktu ini adalah saatnya Anda memprsiapkan diri untuk tidur, dengan mengenakan piyama, berbaring di tempat tidur dan membaca buku yang bagus selama kurang lebih 30 menit.  Bila Anda seperti saya, maka saat ini biasanya banyak ide dan pemikiran yang bermunculan dan Anda ingin menyimpannya untuk suatu saat nanti.  Untuk itu, saya menyimpan notes dan pulpen untuk menuliskan apa saja (benar-benar apa saja) yang muncul di kepala.  Anda akan kagum, berapa banyak ide-ide besar berasal dari 30 menit ini.  Alternatif lain, adalah menghabiskan 30 menit untuk brainstorming dalam sebuah notes semua ide, rencana dan proyek yang ada dalam pikiran Anda.  Anda tidak perlu muncul dengan ide yang sempurna, cukup dengan brainstorming sederhana sebanyak-banyaknya.  Di pagi hari, Anda akan takjub bagaimana alam bawah sadar Anda membawanya menjadi nyata.

3.  Sepertiga waktu untuk tidur Anda
     Saya mengatakan sepertiga waktu ini adalah untuk tidur Anda, tetapi sebenarnya waktu ini adalah untuk Allah SWT memberkahi tidur Anda, dan hal ini berarti melibatkan doa dan ayat-ayat yang biasa dibaca sebelum tidur, sesuai sunnah nabi Muhammad SAW.  Tak ada satupun yang mengalahkan ketenangan tidur dengan rangkaian kata-kata pujian kepada Allah SWT.

Nah, itu adalah rutinitas tidur yang sudah Anda miliki.  Tidak ada satu haripun terlewatkan tanpa melakukan hal ini, dan saya tidur dengan damai dan bangun dengan damai pula.  Semoga hal ini berlaku untuk Anda dan Anda akan tidur nyenyak…. Sweet dreams!


     Pada saat membaca ini, aku berketetapan untuk mulai melakukan rutinitas tidur ini.  Biasanya aku tidur sangat larut, setelah lewat tengah malam, setelah kantuk datang.  Akibatnya bangun awal sulit aku lakukan.  Hmm…kelihatannya seakan-akan aku diatur oleh rasa kantukku.  Tapi semalam, aku merasakan sensasi yang berbeda.  Karena kali ini aku yang berkuasa dan mengatur waktu tidurku.  Aku mulai dengan menyikat gigi, cuci muka, berwudhu, mengenakan pakaian yang baik, lalu mendirikan sholat.  Lalu aku lanjutkan dengan membaca Yasiin, dan beberapa surah singkat.  Ternyata sepertiga waktu yang kedua terlewati, sehingga aku memutuskan langsung ke sepertiga waktu yang terakhir.  Ternyata memang tidurku nyenyak dan aku bisa bangun awal, memulai aktivitasku lebih awal dan tetap merasa segar sepanjang hari.  Aku akan melakukannya lagi malam ini dan malam-malam berikutnya.  Anda mau mencobanya? (Mn, 18/03/2011)
Meinawati Prastutiningsih
Salahkah aku karena abaikan rasamu?

Bertahun lalu kau simpan rasa untukku
Tapi hanya sebatas menyimpan rasa
Sampai akhirnya ruang dan waktu menyatukan kita
Melebur rasa menjadi warna
Tapi ternyata memang yang kau punya hanya sebatas rasa
Berbalut mimpi tanpa nyata...
ahh...sungguh tiada guna

Jadi sekali lagi, salahkah aku abaikan rasamu?

Jakarta, 10/03/2011